Bersinarlah Surga Sekarang
Abad telah berlalu sejak pertempuran besar di Kerajaan Mahapura, ketika Nicholace, prajurit gagah dari Sriwijaya, mengorbankan dirinya untuk disuntik dengan virus vampire yang dimodifikasi. Keputusan yang diambilnya untuk menyelamatkan rekan-rekannya dari pasukan Nosferatu Nazi berakhir dengan bencana. Tidak hanya musuh-musuhnya yang dibantai, tetapi juga rekan-rekan dan raja yang dia bersumpah untuk lindungi. Setelah malam kelam itu, dengan rasa bersalah yang mendalam, Nicholace melarikan diri dan menghilang dari dunia.
Selama bertahun-tahun, dia bersembunyi dalam bayang-bayang, diburu oleh penyesalan dan ketidakmampuannya mengendalikan monster yang telah dia menjadi. Namun, waktu juga memberinya perspektif. Dia mulai memahami kekuatan barunya sebagai vampir, dan bagaimana dia bisa menggunakannya untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya. Dalam pencarian penebusan, Nicholace menemukan Hellsing, sebuah organisasi rahasia yang didirikan oleh Gereja Katolik untuk memburu dan menghancurkan makhluk-makhluk kegelapan.
Hellsing menerima Nicholace bukan hanya karena kemampuannya yang luar biasa, tetapi juga karena tekadnya yang kuat untuk menghancurkan para vampir dan iblis yang tersisa di dunia. Mereka memberinya nama baru: "Nic Hellsing," sebagai simbol dari awal yang baru. Selama puluhan tahun, Nic membuktikan dirinya sebagai pemburu vampir yang paling efektif, menjalankan setiap misi dengan kecepatan dan brutalitas yang membuat namanya ditakuti di seluruh Eropa. Dia tidak hanya menjadi senjata utama Hellsing, tetapi juga menjadi legenda di kalangan mereka.
Namun, keberadaan Nic sebagai vampir yang berburu vampir menimbulkan kontroversi di antara para pemburu iblis lainnya, terutama bagi Mattarion Aragon. Mattarion, seorang pemburu iblis legendaris dari Ordo Salib Suci, percaya bahwa semua makhluk kegelapan, tanpa pengecualian, harus dihancurkan. Baginya, seorang vampir yang bekerja untuk gereja adalah penghinaan terhadap iman dan keadilan. Mattarion bertekad untuk memburu Nic dan membuktikan bahwa keadilan sejati tidak memiliki tempat bagi monster, betapapun mulianya niat mereka.
Pada suatu malam di kota tua San Affiero, bayangan bergerak di antara reruntuhan bangunan yang terbengkalai. Nic Hellsing, dengan jubah hitam yang berkibar di angin malam, berdiri di tengah lapangan, menunggu. Dia merasakan kehadiran seseorang yang kuat, seorang pemburu yang datang untuknya. Nic telah mendengar desas-desus tentang seorang pemburu yang mengincar nyawanya, dan dia tahu pertemuan ini tak terhindarkan.
Mattarion Aragon muncul dari bayang-bayang, dengan 2 pedang besar berkilauan di tangannya. Wajahnya menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan, mata birunya menyala dengan api keyakinan. "Nic Hellsing," serunya, suaranya bergema di antara reruntuhan. "Kau adalah aib bagi mereka yang berjuang melawan kegelapan. Sebuah ironi yang keji, seorang vampir yang berpura-pura menjadi pemburu."
Nic mengangkat pandangannya, menatap langsung ke mata Mattarion tanpa gentar. "Aku tidak berpura-pura, Mattarion," jawabnya tenang. "Aku memburu vampir dan iblis karena aku tahu apa yang mereka lakukan. Aku adalah salah satu dari mereka dan aku tahu keburukan yang ada dalam hati mereka."
"Jangan bicara seolah-olah kau pahlawan," bentak Mattarion. "Kau tetap saja monster. Kau minum darah manusia untuk hidup. Kau abadi, sementara kita yang fana harus mati untuk membasmi makhluk sepertimu."
Nic menghela napas, mengerti bahwa kata-kata tidak akan mengubah pendirian Mattarion. "Aku tidak pernah mengklaim menjadi pahlawan, Mattarion. Aku hanya berusaha memperbaiki kesalahan masa laluku."
"Tidak ada penebusan bagi makhluk seperti kau," Mattarion mengangkat salibnya, memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. "Aku akan memastikan dunia ini terbebas dari keberadaanmu!"
Dengan kecepatan yang luar biasa, Mattarion melancarkan serangan, mengayunkan salibnya dengan kekuatan yang mampu merobohkan tembok batu. Nic menghindar dengan cepat, menghilang dalam bayang-bayang sebelum muncul kembali di belakang Mattarion. Serangan balasannya cepat dan tepat, tapi Mattarion sudah siap, mengangkat salibnya untuk menangkal serangan itu.
Saat keduanya terlibat dalam pertarungan sengit, sebuah suara tajam menggema di udara malam, menghentikan gerakan mereka seketika. "Hentikan sekarang juga!" Suara itu tegas dan penuh otoritas, memotong udara seperti pisau.
Nic dan Mattarion segera menoleh ke arah sumber suara. Di ujung lapangan, berdiri seorang wanita dengan sikap yang anggun namun tegas. Rambut pirangnya yang panjang berkilau di bawah sinar bulan, dan matanya yang tajam menatap langsung ke arah mereka. Dia adalah Alessandra Hellsing, pemimpin organisasi Hellsing, seorang wanita yang dikenal karena kekuatan dan kebijaksanaannya.
Nic bergumam, menurunkan senjatanya dan melangkah mundur.
Michelle berjalan mendekat, langkahnya mantap dan penuh percaya diri. "Aku Michelle Alessandra Hellsing, kepala organisasi Hellsing. Dan kau, Mattarion Aragon, sebaiknya dengarkan baik-baik," katanya dengan suara dingin namun mengandung kekuatan. "Nic Hellsing adalah bagian dari organisasi kami. Dia adalah pemburu vampire terbaik yang kami miliki, dan dia telah menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada yang bisa kau bayangkan."
Mattarion menatap Michelle dengan skeptis, masih tidak yakin. "Dia vampire. Bagaimana kau bisa mempercayainya? Bagaimana kau bisa membiarkan dia berada di antara manusia?"
Mattarion mencibir, menatap Nic dengan penuh kemarahan. "Aku tidak bisa membiarkan ini begitu saja. Aku telah bersumpah kepada Ordo Salib Suci bahwa aku akan membasmi semua makhluk kegelapan tanpa terkecuali. Jika aku membiarkan hal ini, aku akan melanggar sumpahku sendiri."
Michelle mengangguk, mengerti beratnya situasi ini. "Aku menghargai sumpahmu, Mattarion, dan aku tahu betapa pentingnya itu bagimu. Namun, menghormati sumpah tidak berarti kita harus membunuh sekutu kita. Sekarang, aku memintamu untuk mundur dan tidak menciptakan konflik di sini."
Mattarion menggenggam salibnya dengan erat, terlihat jelas bahwa dia kesulitan untuk menahan amarahnya. "Aku menghormati otoritasmu, dan aku tidak ingin memperburuk situasi. Tapi aku tidak akan membiarkan hal ini berlalu tanpa ada konsekuensi."
Dengan itu, Mattarion mengambil langkah mundur, mengarahkan pandangannya ke Nic satu terakhir kali. "Jangan pikir ini selesai, Nic Hellsing. Aku akan menunggu saat kita bertemu lagi, dan pada saat itu, aku akan memastikan untuk mengakhiri apa yang harus diakhiri."
Di bawah cahaya bulan yang perlahan memudar, mereka bergerak menuju misi mereka berikutnya, meninggalkan jejak konflik di belakang mereka dan menunggu di mana Nic dan Matt bertemu Kembali untuk petarungan terakhir.
0 Komentar